Minggu, 16 Agustus 2009

satu mulut saya tidak berhenti makan

satu bait lagu jaman kanak-kanak dulu kembali terngiang karena pembimbing saya menyanyikannya saat kami sedang melatih pemeriksaan fisik di rumah sakit. bukan cuma membuatnya jadi terngiang-ngiang tapi juga menyadarkan saya tentang kenyataan bahwa mulut saya memang tidak pernah berhenti makan, kecuali saat sedang tidur.
pernah liat satu iklan layanan masyarakat jaman dulu, yang menggambarkan gejala-gejala DM pada seorang bapak over weight? salah satunya menggambarkan betapa tidak bisa berhenti makannya dia, hingga saat menyetir mobil pun dya tetap makan, sampai mobil mencang-mencong dan makanan tumpah-tumpah. sama persis dengan saya sekarang ini. mobil tiba-tiba sudah ada di jalur orang lain karna sibuk membuka bungkus makanan, jalan lambat-ditengah nggak-dipinggir nggak hingga menyusahkan pengemudi lain karna sibuk makan, atau gelagapan mencari tisu karna pakaian terkena saus kebab yang tumpah. sama persis!cuma bedanya saya tidak over weight, bukannya bangga, dengan bego-nya saya menggunakan alasan itu untuk tidak kunjung memeriksakan gula darah saya.
kalau dalam fb teman saya membuat notes "dokter muda solat dhuha" yang isinya tentang sela-sela waktu yang dapat digunakan untuk solay dhuha beserta mushola-mushola terdekat yang bisa digunakan, saya mungkin akan membuat hal serupa yang entah apa judulnya yang menjelaskan tentang waktu-waktu yang dapat digunakan untuk jajan dan kantin-kantin terdekat. karena memang itu yang saya lakukan selama 1,5tahun terakhir ini. pagi sarapan di rumah, datang ke rumah sakit, laporan pagi atau acara ilmiah, jam 8 sudah bertengger di kantin untuk makanan ringan di tempat dan roti serta permen untuk dimakan di poloklinik hingga jam 12. dilanjutkan dengan makan siang dan persediaan cemilan hingga jam 4 sore. pulang samapi di rumah makan lagi dan terus mengunyah cemilan yang ada di kamar hingga makan malam tiba. setalah malam biasanya saya ditemani gorengan atau martabak. kalau belajar hingga lewat tengah malam, berarti ada nasi atau mie goreng yang siap menemani. benar-benar satu mulut saya tidak berhenti makan bukan?! dan itu benar-benar baru saya sadari sekarang. terutama saat saya sadar bahwa saya tidak bisa menyetir mobil tanpa mengunyah makanan.
jadi kapan saya akan memeriksa gula darah saya? terkadang manusia itu suka aneh, kalau saya memang selalu menganggap diri saya aneh. selaku praktisi kesehatan yang mengerti gejala, perjalanan serta resiko suatu penyakit, saya masih menggunakan alasan tidak masuk akal seperti saya selalu berenang tiap minggu, saya selalu naik turun tangga 5 lantai tiap hari kerja, berat saya 56kg untuk tinggi badan 168cm, untuk menghindar dari periksa darah.
jadi apa yang saya lakukan sekarang?benar-benar mau tau? ini clue nya "satu mulut saya tidak berhenti makan..."

1 komentar:

  1. ah, judulnya sangat menyindir saya

    baru tau kalo frekuensi makan lo sesering itu, tapi kok nggak gemuk sih?
    gw aja mungkin ga sesering itu. tapi porsinya lebih banyak kali ya....

    BalasHapus